Kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata

Kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata
Sepotong sejarah penting dari banyak kisah perjalanan Islam periode awal adalah perjanjian hudaibiyah. Peristiwa ini tidak hanya menggambarkan ketegangan militer antara umat Islam dan musyrikin Quraisy tapi juga jejak diplomasi Rasulullah SAW.

Kesepakatan yang juga dikenal dengan sebutan ”shulhul hudaibiyah tersebut bermula dari rencana sekitar 1400 pengikut Rasulullah untuk menunaikan ibadah haji. Kaum musyirikin tidak rela. Mereka berupaya menghalangi pintu masuk kota Makkah dengan kekuatan militer yang cukup besar.
Rasulullah yang tidak menginginkan peperangan pun lantas mengambil jalur perundingan.  Hasilnya, pada bulan Maret 628 M atau Dzulqaidah 6 H, perjanjian hudaibiyah diputuskan, di antaranya menyepakati adanya gencatan senjata dan kesempatan beribadah umat Islam di Makkah.

Hanya saja, perundingan ini sempat berlangsung alot dan cenderung merugikan umat Islam. Contohnya, muncul penolakan-penolakan terkait dengan sebagian redaksi pembuka perjanjian yang diusulkan Rasulullah, sebagaimana diterangkan dalam kitab Hayatus Shahabat.
”Tulislah bismillahirrahmanirrahim (atas nama Allah yang maha rahman lagi maha rahim),” perintah Nabi kepada juru tulisnya, Ali bin Abi Thalib.
Ar-Rahman? Aku tak mengenal dia,” sahut perwakilan musyrikin Quraisy, Suhail bin Amr, memberontak. ”Tulis saja bismika allahumma seperti biasanya!”
Umat Islam yang mengikuti proses perundingan tidak terima dengan protes ini. Mereka mengotot akan tetap mencantumkan lima kata yang sangat dihormati itu (bi, ism, allah, ar-rahman, ar-rahim).
”Tulis saja bismika allahumma,” Nabi menenangkan.
Nabi kemudian menyambung, ”Tulis lagi, hadza ma qadla ’alaih muhammad rasulullah (Inilah ketetapan Muhammad rasulullah).”
”Sumpah, seandainya kami mengakui Engkau adalah rasulullah (utusan Allah), kami tak akan menghalangimu mengunjungi Ka’bah. Jadi tulis saja Muhammad bin Abdullah,” Suhail kembali memprotes.
”Sungguh aku adalah rasulullah meskipun Kalian mengingkarinya.” Akhirnya Nabi mengabulkan tuntutan musyrikin Quraisy untuk mencoret dua kata lagi, rasul dan allah. ”Tulislah Muhammad bin Abdullah saja,” pintanya kemudian.

Warnaku

Warnaku
Dibawah ini contoh kode color yang mungkin membantu :

Color Name HEX Color

AliceBlue  #F0F8FF

AntiqueWhite  #FAEBD7

Aqua  #00FFFF

Aquamarine  #7FFFD4

Azure  #F0FFFF

Beige  #F5F5DC

Bisque  #FFE4C4

Black  #000000

BlanchedAlmond  #FFEBCD

Blue  #0000FF

BlueViolet  #8A2BE2

Brown  #A52A2A

BurlyWood  #DEB887

CadetBlue  #5F9EA0

Chartreuse  #7FFF00

Chocolate  #D2691E

Coral  #FF7F50

CornflowerBlue  #6495ED

Cornsilk  #FFF8DC

Crimson  #DC143C

Cyan  #00FFFF

DarkBlue  #00008B

DarkCyan  #008B8B

DarkGoldenRod  #B8860B

DarkGray  #A9A9A9

DarkGreen  #006400

DarkKhaki  #BDB76B

DarkMagenta  #8B008B

DarkOliveGreen  #556B2F

DarkOrange  #FF8C00

DarkOrchid  #9932CC

DarkRed  #8B0000

DarkSalmon  #E9967A

DarkSeaGreen  #8FBC8F

DarkSlateBlue  #483D8B

DarkSlateGray  #2F4F4F

DarkTurquoise  #00CED1

DarkViolet  #9400D3

DeepPink  #FF1493

DeepSkyBlue  #00BFFF

DimGray  #696969

DodgerBlue  #1E90FF

FireBrick  #B22222

FloralWhite  #FFFAF0

ForestGreen  #228B22

Fuchsia  #FF00FF

Gainsboro  #DCDCDC

GhostWhite  #F8F8FF

Gold  #FFD700

GoldenRod  #DAA520

Gray  #808080

Green  #008000

GreenYellow  #ADFF2F

HoneyDew  #F0FFF0

HotPink  #FF69B4

IndianRed   #CD5C5C

Indigo   #4B0082

Ivory  #FFFFF0

Khaki  #F0E68C

Lavender  #E6E6FA

LavenderBlush  #FFF0F5

LawnGreen  #7CFC00

LemonChiffon  #FFFACD

LightBlue  #ADD8E6

LightCoral  #F08080

LightCyan  #E0FFFF

LightGoldenRodYellow  #FAFAD2

LightGray  #D3D3D3

LightGreen  #90EE90

LightPink  #FFB6C1

LightSalmon  #FFA07A

LightSeaGreen  #20B2AA

LightSkyBlue  #87CEFA

LightSlateGray  #778899

LightSteelBlue  #B0C4DE

LightYellow  #FFFFE0

Lime  #00FF00

LimeGreen  #32CD32

Linen  #FAF0E6

Magenta  #FF00FF

Maroon  #800000

MediumAquaMarine  #66CDAA

MediumBlue  #0000CD

MediumOrchid  #BA55D3

MediumPurple  #9370DB

MediumSeaGreen  #3CB371

MediumSlateBlue  #7B68EE

MediumSpringGreen  #00FA9A

MediumTurquoise  #48D1CC

MediumVioletRed  #C71585

MidnightBlue  #191970

MintCream  #F5FFFA

MistyRose  #FFE4E1

Moccasin  #FFE4B5

NavajoWhite  #FFDEAD

Navy  #000080

OldLace  #FDF5E6

Olive  #808000

OliveDrab  #6B8E23

Orange  #FFA500

OrangeRed  #FF4500

Orchid  #DA70D6

PaleGoldenRod  #EEE8AA

PaleGreen  #98FB98

PaleTurquoise  #AFEEEE

PaleVioletRed  #DB7093

PapayaWhip  #FFEFD5

PeachPuff  #FFDAB9

Peru  #CD853F

Pink  #FFC0CB

Plum  #DDA0DD

PowderBlue  #B0E0E6

Purple  #800080

Red  #FF0000

RosyBrown  #BC8F8F

RoyalBlue  #4169E1

SaddleBrown  #8B4513

Salmon  #FA8072

SandyBrown  #F4A460

SeaGreen  #2E8B57

SeaShell  #FFF5EE

Sienna  #A0522D

Silver  #C0C0C0

SkyBlue  #87CEEB

SlateBlue  #6A5ACD

SlateGray  #708090

Snow  #FFFAFA

SpringGreen  #00FF7F

SteelBlue  #4682B4

Tan  #D2B48C

Teal  #008080

Thistle  #D8BFD8

Tomato  #FF6347

Turquoise  #40E0D0

Violet  #EE82EE

Wheat  #F5DEB3

White  #FFFFFF

WhiteSmoke  #F5F5F5

Yellow  #FFFF00

YellowGreen  #9ACD32


Lihat kode diatas. Semoga dapat membantu.


CIIIILLLUUUUKKKK BBBAAAAAAAAAAAAAAAAAAA..........…

Letak, CSS, JavaScript, jQuery, HTML

Letak, CSS, JavaScript, jQuery, HTML
Letak, CSS, JavaScript, jQuery, HTML

Hal yang paling mendasar sebagai seorang modifikator template khususnya blogspot adalah mengetahui struktur dasar template itu sendiri. Setelah mengetahui struktur template dengan sendirinya akan diketahui letak dimana kode-kode CSS, JavaScript, HTML, atau bahkan jQuery itu berada.

Letak Kode CSS :
<b:skin><![CDATA[
Kode CSS disini letaknya
</b:skin>

Agar lebih gampang dalam mencari, tekan Ctrl+f pada keyboard komputer dan masukkan salah satu kode yang ingin dicari.

Letak Kode JavaScript Dan JQuery :
</b:skin>
Kode JavaScript dan Jquery disini letaknya
</head>

Kalau ada kode css lainnya didalam, letakan dibawah kode CSS tersebut. Contoh:
</b:skin>
<style type='text/css'>
.....
.....
</style>
Letakkan disini
</head>
Perlu diingat, kode JQuery Library atau induk JQuery harus selalu berada diatas kode JavaScript dan anak JQuery lainnya.
Contoh induk JQuery seperti ini :
<script type='text/javascript' src='https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.2/jquery.min.js' />


Letak Kode HTML :
<body>
Kode HTML disini letaknya
</body>

Kode HTML adalah kode yang menentukan berada diposisi mana suatu objek tersebut akan tampil, jika tidak dengan manipulasi kode CSS. Jika ingin meletakkan dikolom tepi, maka harus mengetahui kode HTML kolom tepi kemudian letakkan di dalamnya.

TATA CARA UMRAH

TATA CARA UMRAH
TATA CARA UMRAH


Tata cara umrah wajib diketahui oleh siapa saja yang berencana melakukan ibadah ini. Pelaksanaan ritual yang tidak benar atau tidak tertib dapat membuat ibadah umrah menjadi tidak sah. Ibadah umroh yang kita dasari dengan niat ikhlas untuk mencari rida Allah, biaya relatif besar yang  kita keluarkan, tenaga dan waktu yang telah kita alokasikan, dan berbagai ritual yang telah kita lakukan ternyata menjadi ‘kurang sempurna.”

Tata cara umroh ,adalah salah satu bentuk ibadah di dalam agama Islam yang pelaksanaannya dengan melakukan beberapa ritual ibadah di kota Mekah, terutama di Masjidil Haram. Rangkaian ritual ibadah terdiri atas Ihram, Thawaf, Sa’i, dan Tahalul.

Perbedaaan Tata Cara Haji dan Umroh
Tata cara ibadah haji dan umroh mirip, tetapi ada beberapa hal yang membedakan. Perbedaaan antara haji dan umroh adalah sebagai berikut.
1. Waktu pelaksanaan: ibadah umroh dapat dilaksanakan kapan saja, sedangkan ibadah haji hanya dilaksanakan pada bulan haji (bulan Dzulhijah).
2. Tata acara pelaksaaan ibadah: tata cara ibadah umroh meliputi Ihram, Thawaf, Sa’i, dan Tahalul, sedangkan tata cara ibadah haji sama tata cara ibadah umroh, ditambah dengan Wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, dan melempar Jumrah.
3. Hukum: sebagaian ulama berpendapat bahwa melaksanakan ibadah umroh hukumnya sunah, sedangkan melaksanakan ibadah haji hukumnya wajib bagi yang mampu. Bahkan dikisahkan bahwa Rasululah sendiri melakukan ibadah umrohsebanyak 4 kali sesuai kutipan hadist dibawah ini

Rukun Umroh
Rukun umroh adalah kegiatan-kegiatan atau tata cara umroh yang menjadi syarat sahnya umroh. Jika rukun ini tidak terpenuhi, maka umroh tidak sah, dan tidak dapat diganti dengan denda atau dam. Umroh yang tidak sah harus diulangi dengan melaksanakan umroh secara lengkap dan tertib.
Rukun umroh itu ada 5 berikut ini.
  1. Ihram
  2. Thawaf 
  3. Sa’i
  4. Tahalul, yaitu mencukur sebagian atau seluruh rambut
  5. Dilakukan dengan tertib

Wajib Umroh
Wajib umroh adalah kegiatan yang harus dikerjakan pada saat melaksanakan ibadah umroh. Jika ada wajib umroh yang tertinggal, maka diganti dengan membayar denda atau dam. Setelah membayar denda atau dam, ibadah umrah pun menjadi sempurna, dan demikianlah wajib umroh dapat pula dikatakan bagian dari tata cara umroh.
Adapun wajib umroh ada dua berikut ini.
    Melakukan Ihram ketika hendak memasuki miqat
    Bertahalul, yaitu mencukur sebagian atau seluruh rambut

Keutamaan melaksanakan ibadah umroh, antara lain sebagai berikut.
    Mendapatkan pahala yang sama dengan pahala jihad.jihad umroh
    Dapat menghapuskan dosa-dosa di antara dua umroh penghapus dosa
    Dapat menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa.konon 1x ibadah semoga mendapat pahala 1000x
pahala.

Syarat Umroh
Syarat mengerjakan ibadah umroh sama dengan syarat mengerjakan ibadah haji. Sebagai berikut.:
    Beragama Islam
    Baligh
    Berakal
    Merdeka
    Memiliki kemampuan
    Ada mahram (khusus bagi wanita)

Tata Cara Umroh
Tata cara umroh sesuai tuntunan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut.
1. Mandi besar
    Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2. Berangkat menuju miqat
    Miqat adalah tempat memulai niat umroh dan mulai mengenakan pakaian ihram. Sesuai tata cara umroh, sebenarnya, pakaian ihram dapat kita kenakan sejak kita di Medinah, tetapi niat umroh harus dimulai ketika berada di miqat, yaitu di Bir Ali. Ketika berihram, kita mengucapkan niat umroh, “Labbaikallohumma umrotan” (Saya penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan umroh.”)
3. Shalat Sunnah Ihram
Setelah berganti pakaian ihram, kita shalat Sunnah Ihram sebanyak 2 rakaat.
4. Larangan setelah memakai pakaian ihram
a.Memakai wangi-wangian (parfum atau deodoran).
b. Mandi menggunakan sabun.
c. Menyikat gigi menggunakan odol.
d. Memakai kopiah (topi) atau pakaian lainnya.
e. Melakukan hubungan suami istri.
5. Perjalanan menuju Mekah
Sepanjang perjalanan menuju Makah, kita harus membaca kalimat atau doa talbiyah sebanyak-banyaknya. Kalimat talbiyah: "Labbaikallahumma Labbaik" arti
6. Melakukan Thawaf
yaitu mengelilingi Kakbah 7 putaran ketika sampai di Masjidil Haram (Mekah).
    Tempat memulai Thawaf adalah garis lurus antara pintu Ka’kbah dan tanda lampu yang ada di sisi masjid.
    Saat sampai pada garis lurus ini, kita harus menghadap ke Ka’bah dan melambaikan tangan sebanyak 3 kali, sambil mengucapkan:umroh penghapus dosa
    Selama melakukan Thawaf, kita harus membaca doa. Tidak ada doa yang khusus untuk setiap putarannya, namun kami akan membahasnya secara detail di artikel terpisah dengan merujuk beberapa rujukan standard doa yang telah di buat oleh para ulama.
7. Melakukan shalat dua rakaat di depan Maqam Nabi Ibrahim AS
   Pada rakaat pertama dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua membaca Surat Al-Ikhlas.
8. Meminum air zamzam
   tetapi sebelumnya kita harus berdoa lebih dahulu.
9. Persiapan Sa’i
yaitu naik ke Bukit Shofa dengan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan berdoa:
 , lalu, bertakbir 3 x
Doa Sebelum Sa'iKemudian, berdoa sesuai dengan yang dikehendaki. Selanjut, melakukan Sa’i
10. Melakukan Sa’i
Tata cara umroh yang wajib lainnya adalah melakukan Sa’i. Sa’i dilakukan antara Shofa dan Marwa sebanyak 7 kali pulang pergi. Sa’i dilakukan dengan berjalan. Namun, ketika berada pada batas antara dua lampu, dilakukan dengan berlari-lari kecil. Untuk memudahkan menghitung 7 kali bolak-balik antara Shofa dan Marwa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
    Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (1).
    Dari bukit Marwah menuju bukit Shofa (2).
    Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (3)
    Dari bukit Marwah menuju bukit Shofa (4)
    Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (5)
    Dari bukit Marwah menuju bukit Shofa (6)
    Dari bukit Shofa menuju bukit Marwa (7)
11. Melakukan Tahalul atau mencukur rambut
Dalam tata cara umroh yang berlaku, boleh mencukur sebagian rambut, tetapi sangat disarankan untuk mencukur semuanya. Biasanya, ketika sampai di Bukit Marwa pada putaran terakhir Sa’i, orang mencukur sekurang kurangnya tiga helai rambutnya, ini sebagai tanda umroh telah selesai. Kemudian, bila ingin mencukur rambut seluruhnya, anda dapat lalukan setelah keluar masjidil haram pergi ke tempat tukang cukur

Amalan-Amalan umroh yang dianjurkan untuk dikerjakan selama di Madinah
    Melakukan shalat berjamaah di Masjid Nabawi.
    Memperbanyak melakukan shalat sunnah.
    Berziarah ke makam Rasulullah saw (Roudhoh di masjid Nabawi).
    Berziarah ke makam Abu Bakar Siddiq dan Umar Ibnul Khatab.
    Masuk ke Raudhah dan beritikaf, shalat, atau berdoa di dalamnya.
    Mengikuti shalat Jenazah

Amalan-Amalan umroh yang dianjurkan untuk dikerjakan selama di Mekah
Walapun bukan termasuk tata cara umroh yang wajib, namun sangatlah merugi bila amalan berikut ini dilewatkan begitu saja saat kita berada di tanah suci, karena sesungguhnya ganjaran pahalanya sangatlah besar dan dahsyat dibanding tempat lain.
    Melakukan sholat jamaah di Masjidil Haram.
    Memperbanyak melakukan thawaf sunnah.
    Memperbanyak melakukan shalat sunnah
    Memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa kepada Allah.
    Mengikuti shalat Jenazah.

Demikianlah tata cara umroh dan amalan-amalan umroh lain yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama di Mekah dan Medinah. Tata cara yang benar dan rukun umroh yang dikerjakan, semoga membawa ibadah kita mendapatkan rida dari Allah SWT.

Semoga bermanfat teman.

Ujian diri

 UJIAN DIRI
Ujian diri

http://agussalikur.blogspot.com/ujian diri.jpg.
Ujian diri

   Tak ada jalan yang tak berbelok Tak ada lautan yang tak berombak. Tak ada ladang yang tak berduri. Di mana ada kehidupan pasti di situ ada ujian dan cobaan. Allah SWT menjadikannya sebagai medan tempaan , untuk menguji kualitas kesabaran dan penghambaan segenap hamba-Nya.
 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahumallah berkata"
 “Sesungguhnya Allah SWT menguji hamba-Nya yang beriman tidak untuk membinasakannya, tetapi untuk menguji sejauh manakah kesabaran dan penghambaannya. Sebab, sesungguhnya Allah SWT wajib diibadahi dalam kondisi sulit dan dalam hal-hal yang tidak disukai (oleh jiwa), sebagaimana pula Allah  wajib diibadahi dalam hal-hal yang disukai.  Karena itu, perhatikanlah penghambaan kepada-Nya dalam hal-hal yang tak disukai. Sebab, di situlah letak perbedaan yang membedakan kualitas para hamba. Kedudukan mereka di sisi Allah SWT pun sangat bergantung pada perbedaan kualitas tersebut.”

UJIAN DALAM KEHIDUPAN

 Ada tiga jenis ujian dan cobaan yang tak mungkin seorang muslim lepas darinya. Bagaimana pun situasi dan kondisi, pasti dia akan menghadapinya. Tiga jenis ujian dan cobaan itu adalah sebagai berikut,
     1. Perintah-perintah Allah SWT yang wajib ditaati.
     2. Larangan-larangan Allah SWT (kemaksiatan) yang wajib dijauhi.
     3. Musibah yang menimpa (takdir buruk).
Para ulama sepakat bahwa senjata utama untuk menghadapi tiga jenis ujian dan cobaan itu adalah kesabaran, yaitu;
1. Sabar di atas ketaatan kepada Allah SWT, dengan selalu mengerjakan segala  perintah-Nya.
2. Sabar dari perbuatan maksiat, selalu menahan diri dari segala yang dilarang oleh Allah SWT.
3. Sabar atas segala musibah yang menimpa dengan diiringi sikap ikhlas dan ridha terhadap takdir yang ditentukan oleh Allah SWT..
(Lihat Qa’idah fish Shabr karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [hlm. 90—91], Syarh Shahih Muslim karya al-Hafizh an-Nawawi [3/101], dan Madarijus Salikin [2/156], dll.)

Sejauh manakah kesabaran dan penghambaan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala terkait dengan tiga jenis ujian dan cobaan itu? Sudahkah kita bersabar di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala  dengan selalu mengerjakan segala perintah-Nya?
  Sudahkah kita bersabar dari perbuatan maksiat dengan selalu menahan diri dari segala yang dilarang oleh Allah SWT? Sudahkah kita bersabar atas segala musibah yang menimpa dengan ikhlas dan ridha terhadap takdir yang ditentukan oleh Allah SWT?
 Semoga Allah SWT menutupi segala kekurangan kita dan mengampuni segala kesalahan kita. Wallahul musta’an. Rasul saja masih memohon ampun bagaimana diri ini.
 Di situlah seorang muslim akan diberi ujian dan cobaan oleh Allah Subhanahu wata’ala terkait dengan tiga jenis kesabaran di atas.
Allah SWT berfirman :
الم () أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُو
“Alif Laam Miim. Apakah manusia mengira dibiarkan berkata, ‘Kami telah beriman’ sedangkan mereka tidak diberi ujian?” (al-‘Ankabut: 1—2)
Ujian dan cobaan itu pun beragam bentuknya. Terkadang dalam bentuk keburukan dan terkadang pula dalam bentuk kebaikan.
Allah SWT berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan “Alif Laam Miim. Apakah manusia mengira dibiarkan berkata, ‘Kami telah beriman’ sedangkan mereka tidak diberi ujian?” sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” (al-Anbiya’: 35)

Di antara ujian dan cobaan itu adalah adanya orang-orang jahat yang tidak suka terhadap orang-orang yang istiqamah di atas jalan kebenaran. Mereka mencela, menghina, mencibir, bahkan memusuhi orang-orang yang istiqamah itu. Kondisi semacam ini bahkan telah dialami oleh para nabi terdahulu yang mulia. Allah SWT berfirman,
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِّنَ الْمُجْرِمِينَ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dariorang-orang yang berdosa. Cukuplah Rabb-mu sebagai pemberi petunjuk dan penolong.” (al-Furqan: 31)

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
“Dan Kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain, maukah kalian bersabar? Dan adalah Rabb-mu Maha Melihat.” (al-Furqan: 20)

Dengan demikian, tiada jalan keselamatan dari segala ujian itu selain bersabar di atas kebenaran dengan mengedepankan sikap ilmiah, berpijak di atas hikmah, tidak mengedepankan hawa nafsu ataupun perasaan, penuh kehati-hatian dalam menilai dan melangkah (ta’anni), tidak mudah bereaksi, dan tidak serampangan bertindak. Tentu saja, tidak lupa memohon pertolongan dari Allah SWT Penguasa alam semesta dan berkonsultasi dengan para ulama yang mulia.
Satu hal penting yang patut dicatat, patokan kebenaran bukanlah banyaknya\ jumlah pengikut atau orang yang mengerjakan sebuah amalan.Istilahnya kata orang  banyak.

 Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata :
“Di antara prinsip kaum jahiliah adalah menilai kebenaran dengan jumlah mayoritas dan kesalahan dengan jumlah minoritas. Jadi, segala sesuatu yang diikuti kebanyakan orang berarti benar, sedangkan yang diikuti segelintir orang berarti salah. Inilah patokan mereka dalam hal menilai kebenaran dan kesalahan. Padahal patokan tersebut tidak benar."
 Karena Allah SWT berfirman,
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
“Dan jika kamu menuruti mayoritas orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (al-An’am: 116)
وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Tetapi mayoritas manusia itu tidak mengetahui.” (al-A’raf: 187)
وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِم مِّنْ عَهْدٍ ۖ وَإِن وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ
“Dan Kami tidak mendapati mayoritas mereka memenuhi janji. Sesungguhnya  Kami mendapati mayoritas mereka orangorang yang fasik.” (al-A’raf: 102)
dan sebagainya.”
Allah SWT berfirman,
وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ
“Dan tidaklah beriman bersamanya (Nuh) kecuali sedikit.” (Hud: 40)
Rasulullah SAW bersabda,
عُرِضَتْ عَلَيَّ اْلأُمَمُ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّهْطُ، وَالنَّبِيَّ وَمعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلاَنِ وَالنَّبِيَّ وَلَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
“Telah ditampakkan kepadaku beberapa umat, maka aku melihat seorang nabi yang bersamanya kurang dari 10 orang, seorang nabi yang bersamanya satu atau dua orang, dan seorang nabi yang tidak ada seorang pun yang bersamanya.” (HR. al-Bukhari no. 5705, 5752, dan Muslim no. 220, dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu)

Fenomena Syahwat dan Syubhat
Rasulullah SAW bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku sebuah godaan yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki daripada wanita.” (HR. al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2741, dari Usamah bin Zaid rahimahumallah)

Di antara godaan syahwat yang juga berbahaya bagi kehidupan beragama seorang muslim adalah harta. Slogan “waktu adalah uang” menjadi prinsip hidup sebagian orang. Berpegang teguh dengan agama akan mewariskan kemiskinan dan kesengsaraan, dianggap suatu keniscayaan. Tak mengherankan apabila sebagian orang ada yang menjadikan harta sebagai tolok ukur kesuksesan dan keberhasilan. Fenomena ini sungguh telah terjadi pada diri Qarun, seorang konglomerat di masa Nabi Musa AS yang dibinasakan oleh Allah SWT. Menurut Qarun, limpahan harta yang ada pada dirinya merupakan bukti kesuksesan dan keridhaan Allah kepadanya, sedangkan Nabi Musa AS dan yang bersamanya tidak mendapatkan keridhaan dari Allah SWT karena tak sukses dari sisi harta. Maka dari itu, Allah SWT membantah persangkaan Qarun yang batil itu dengan firman-Nya :
أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِن قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْأَلُ عَن ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ
“Apakah dia tidak mengetahui bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat dari padanya dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang jahat itu tentang dosa-dosa mereka.” (al-Qashash: 78)

Ujian harta ternyata tidak hanya menerpa orang awam atau anak jalanan semata, tetapi orang berilmu pun nyaris terancam manakala orientasi hidupnya adalah dunia. Di mana ada “lahan basah” dia pun ada di sana, walaupun harus mengikuti keinginan big boss-nya yang kerap kali tak sesuai dengan syariat dan hati nuraninya. Syahdan, ketika hawa nafsu telah membelenggu fitrah sucinya, ayat-ayat Allah SWT (agama) dia jual dengan harga yang murah dan manhaj (prinsip agamanya) pun dia korbankan demi meraih kelayakan hidup atau kemapanan ekonomi. Dengan tegas Allah Subhanahu wata’ala memperingatkan orang-orang berilmu dari perbuatan yang tercela itu, sebagaimana firman-Nya,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ () أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalamperutnya melainkan api. Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat, tidak akan mensucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan (membeli) siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menghadapi api neraka!” (al-Baqarah: 174—175)
Ada hal penting yang patut diperhatikan. Sikap selektif dan sensitif dalam mendapatkan harta harus selalu dimiliki oleh setiap muslim, baik untuk kehidupan pribadi maupun kepentingan dakwahnya. Tidak asal comot. Tidak pula pakai prinsip “aji mumpung”. Mumpung ada dana, diterima sajalah!? Tanpa mencermati dari mana datangnya dana tersebut, apa latar belakangnya, dan apa pula efek setelah mendapatkannya, baik yang berkaitan dengan dirinya maupun berkaitan orang banyak.
 Sudahkah kita bersabar menghadapi kondisi yang semacam ini? Marilah kita menengok kesabaran diri, mudahmudahan taufik dan inayah Allah SWt selalu bersama kita. Amiin…
 Semua itu mengingatkan kita akan sabda Rasulullah SAW
بَادِرُوا بِا عْألَْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِم،ِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِيْ كَافِرًا وَيُمْسِيْ مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bergegaslah kalian untuk beramal, (karena akan datang) fitnah-fitnah (ujian dan cobaan) layaknya potongan-potongan malam. Di pagi hari seseorang dalam keadaan beriman dan sore harinya dalam keadaan kafir. Di sore hari dalam keadaan beriman dan keesokan harinya dalam keadaan kafir. Dia menjual agamanya dengan sesuatu dari (gemerlapnya) dunia ini.” (HR. Muslim no.118, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Sabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْراً بِشِبْرٍ وَذِرَاعاً بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَتَبعْتُمُوْهُمْ
‘Sungguh kalian akan mengikuti jalan/jejak orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Nasrani, -pen.) sejengkal dengan sejengkal dan sehasta dengan sehasta1. Sampai-sampai jika mereka masuk ke liang binatang dhab (sejenis biawak yang hidup di padang pasir, -pen.) pasti kalian akan mengikutinya’.”

Akhir kata, semoga Allah Subhanahu wata’ala  menganugerahkan kesabaran diri kepada kita dan memohon ampunan-NYA. Sehingga dimudahkan untuk istiqamah di atas kebenaran kala ujian dan coban menerpa.Ujian diri berarti tolak ukur keimanan sesorang kepada Allah SWT. Amiin,
Semoga menambah keimanan kita...secil ilmu ini.Amiin.

Countdown

Hai sobat Agussalikur berjumpa kembali ! Kali ini admin berbagi tips seputar blogger dalam topik Time Countdown, kebetulan admin contohkan m...